Mahalnya Waktu
Tadi pagi menjelang shubuh, sekitar jam tiga. Bertiga bersama teman kos pergi keluar cari makan. Nggak biasanya cari makan sepagi ini malah biasanya biasa pulang nongkrong semalaman dan sekitar jam dua atau tiga baru pulang.
Sebenarnya tadi malam sudah ke css, karena belum lapar jadi hanya pesan minum kemudian pulang ke kos dan nonton film hasil download tadi malam.
Karena belum ngantuk, saya pergi ke warnet dekat kos untuk sekedar browsing. Tarif 3000 perjam, lumayanlah. Dengan rincian, dihitung Rp.1000 per duapuluh menitnya. Saking asyiknya ngenet, satu jam nggak kerasa. Satu jam setengah pun lewat. ‘Ngenet dua jam aja’ pikir saya.
Sambil browsing sesekali saya lihat durasi billing. 01:58, udah hampir dua jam. Saya logout email termasuk facebook juga twitter. Setelah jendela browser tertutup semua, saya pun logout dari billing. Cabut flashdisk, masukin hp ke kantong kemudian menuju meja operator.
‘tujuh ribu’ kata operator.
Tujuh ribu? Saya bertanya-tanya dalam hati. Saya main cuma dua jam, seharusnya kan cuma bayar enam ribu. Tanpa berkata apa-apa saya lirik monitor operator. Ya, tampak disana angka ‘7000’ atas nama ‘el’. Dengan terpaksa saya membayar seribu lebih banyak dari perkiraan saya.
Saya yakin, saya tekan tombol ‘logout’ billing masih menunjukan angka 01:59, sayangnya hitungan detik tidak muncul. Mungkin saat saya logout, timer billing sudah memasuki dua jam. Lebih satu detik perhitungan berikutnya bertambah. Rp.1000 lumayan bisa buat online 20 menit!
Yang ingin saya sampaikan bukan karena uang seribu, tapi saya ingin mengatakan: hanya karena beberapa detik saja sesuatu dapat berubah. Jika dalam kehidupan sehari-hari, banyak hal yang dipengaruhi oleh waktu.
Begitu berartinya waktu, sedetikpun sangat berarti. Pada kejuaraan balap misalnya, perbedaan waktu finis seperseratus detik mempengaruhi siapakah yang menjadi pemenang.
So, jika kita punya suatu keinginan maka lakukanlah sesuatu dengan segera, meskipun itu masih sebatas konsep. Jangan menunggu hingga seratus persen yakin, karena rasa yakin bisa bertambah dan tumbuh dengan sendirinya nanti. Jika tidak, Anda akan terlambat dan harus membayar lebih mahal. Setuju?
Salam
El afiq.
Sebenarnya tadi malam sudah ke css, karena belum lapar jadi hanya pesan minum kemudian pulang ke kos dan nonton film hasil download tadi malam.
Karena belum ngantuk, saya pergi ke warnet dekat kos untuk sekedar browsing. Tarif 3000 perjam, lumayanlah. Dengan rincian, dihitung Rp.1000 per duapuluh menitnya. Saking asyiknya ngenet, satu jam nggak kerasa. Satu jam setengah pun lewat. ‘Ngenet dua jam aja’ pikir saya.
Sambil browsing sesekali saya lihat durasi billing. 01:58, udah hampir dua jam. Saya logout email termasuk facebook juga twitter. Setelah jendela browser tertutup semua, saya pun logout dari billing. Cabut flashdisk, masukin hp ke kantong kemudian menuju meja operator.
‘tujuh ribu’ kata operator.
Tujuh ribu? Saya bertanya-tanya dalam hati. Saya main cuma dua jam, seharusnya kan cuma bayar enam ribu. Tanpa berkata apa-apa saya lirik monitor operator. Ya, tampak disana angka ‘7000’ atas nama ‘el’. Dengan terpaksa saya membayar seribu lebih banyak dari perkiraan saya.
Saya yakin, saya tekan tombol ‘logout’ billing masih menunjukan angka 01:59, sayangnya hitungan detik tidak muncul. Mungkin saat saya logout, timer billing sudah memasuki dua jam. Lebih satu detik perhitungan berikutnya bertambah. Rp.1000 lumayan bisa buat online 20 menit!
Yang ingin saya sampaikan bukan karena uang seribu, tapi saya ingin mengatakan: hanya karena beberapa detik saja sesuatu dapat berubah. Jika dalam kehidupan sehari-hari, banyak hal yang dipengaruhi oleh waktu.
Begitu berartinya waktu, sedetikpun sangat berarti. Pada kejuaraan balap misalnya, perbedaan waktu finis seperseratus detik mempengaruhi siapakah yang menjadi pemenang.
So, jika kita punya suatu keinginan maka lakukanlah sesuatu dengan segera, meskipun itu masih sebatas konsep. Jangan menunggu hingga seratus persen yakin, karena rasa yakin bisa bertambah dan tumbuh dengan sendirinya nanti. Jika tidak, Anda akan terlambat dan harus membayar lebih mahal. Setuju?
Salam
El afiq.