Imigrasi Internasional Mengintai

Taukah anda? Bahwa ternyata data-data kita yg ada di PASPORT & KTP sudah disimpan oleh organisasi ke-migrasian internasional. Anda bisa membuktikannya dengan membuka website ini http://www.scrolllock.nl/passport/ Lalu masukan nama & negara asal kita, lalu search database. Tunggu beberapa saat

Demikian pesan yang masuk melalui YM saya dari seorang kawan tadi malam. Membaca pesan tersebut saya jadi ingat kabar yang sempat beredar bahwa situs jejaring sosoial facebook yang berencana menjual data pribadi penggunanya yang nantinya akan dibuat database riset terbesar. Sumber tersebut juga menyebutkan nantinya perusahaan multinasional dapat melakukan riset dari survei data diri tersebut. Dan ini dapat menjadi problem bagi sebagian orang yang menginginkan privasinya tetap terjaga.

Sebelum membuktikan dengan menuju link tersebut, sempat saya berpikir. Masa' iya data saya sampai ada pada Imigrasi Internasional, kunjungan ke luar negeri saja belum pernah jadi mana mungkin saya punya pasport.Karena disebutkan bahwa data pada KTP pun tersedia, maka saya mencoba untuk membuktikan.Saya coba buka situs tersebut. Maka tampilah sebuah halaman pengisian, isi dengan nama depan dan nama belakang serta negara tempat tinggal. Kemudian klik 'Search Database'. Hasilnya sungguh mengagumkan, diluar dugaan.

Silahkan dicoba, ditunggu komentarnya. Selamat mencoba.

Continue Reading

Tanda Tangan Palsu Di Balik Beasiswa

Pekan kemarin di kampus ada pengumuman bagi mahasiswa yang menerima beasiswa Peningkatan Prestasi Akademik (PPA) dan Bantuan Belajar Mahasiswa (BBM). Dan puji syukur Alhamdulillah nama saya tercantum diantara nama-nama yang juga memperoleh beasiswa.

Awalnya beberapa bulan lalu di kampus, tertempel pengumuman pengajuan beasiswa dengan persyaratan yang mesti dipenuhi. Diantaranya, menunjukkan surat keterangan tidak mampu, surat penghasilan orang tua yang keduanya harus disahkan oleh pihak kelurahan. Dua persyaratan ini yang mau nggak mau membuat saya mudik untuk mengurusnya. Sedangkan persyaratan yang lain semisal transkrip nilai bisa saya urus dikampus tanpa harus mudik. *ya iyalah emangnya kelurahan ngeluarin transkrip.....*

Pengumpulan persyaratan waktu itu termasuk mepet karena saya baru mengurus siang sedangkan batas akhir disebutkan jam lima sore, ditambah lagi ada persyaratan yang belum saya miliki yakni surat keterangan kelakuan baik dari Dekan Fakultas. Untungnya SKKB ini tidak berdasarkan absensi selama kuliah, bagaimana kalo absensi diperhitungkan? Mungkin nama saya nggak ada di papan pengumuman pekan kemarin.

Soal keterangan tidak mampu, saya berhak untuk menyandang 'tidak mampu'. Karena yang saya maksudkan adalah saya belum mampu hidup mandiri tanpa bantuan dari ortu 100% , nggak salah kan? Kebetulan waktu itu saya belum melunasi uang kos. Nasib anak kos... hehehe...

Saya memilih beasiswa BBM daripada PPA karena merasa berpeluang untuk mendapatkannya. Karena PPA berdasarkan nilai akademik dan saya tahu yang mengajukan beasiswa ini tidak sedikit dan IP mereka saya yakini lebih baik dari saya.

Ini adalah beasiswa pertama saya. Karena beasiswa ini sifatnya pertahun dan dicairkan bertahap yang tentunya bersambung pada semester berikutnya kemungkinan besar ini adalah beasiswa terakhir mengingat tahun besok adalah semester akhir saya. Saya tidak mau berlama-lama kuliah hanya untuk memperoleh beasiswa. Saya bersyukur akhirnya bisa menikmati beasiswa ini.

Untuk mengambil beasiswa harus mengisi formulir keterangan yang diketahui oleh orang tua/ wali disertai fotocopy KTP. Saya masih menyimpan fotocopy orangtua, jadi tak perlu pinjam KTP ortu untuk difotocopy. Permasalah yang timbul adalah formulir yang harus ditanda tangani oleh orang tua. Fotocopy KTP sudah ditangan tinggal tanda tangan.

Apa saya harus mudik hanya untuk tanda tangan? sedangkan tanda tangan ini sekedar formalitas. Terpikirlah untuk memalsukan tanda tangan. Jumat lalu saya coba meniru tanda tangan ini, memang tak persis tapi berharap mirip. Saya lihat tanda tangan ortu yang ada di Fotocopy, terlihat mudah tapi tak semudah menirunya. Bahkan saya minta bantuan dari beberapa kawan untuk mencoba meniru tapi masih jauh dari kesan mirip. Setelah mencoba dibeberapa lembar, akhirnya menulis di formulir. WADUH!!!!!! ternyata tanda tangan saya kelihatan culun masih mending waktu coba-coba tadi. Memang tanda tangan tak harus selalu mirip/ sama tapi tanda tangan ini jelas-jelas tak jelas. Akhirnya saya batal mencairkan beasiswa hari jumat ini.

Senin kemarin (18/5), menjelang tengah hari saya minta formulir kembali. Sewaktu mengambil formulir saya diingatkan bahwa ini hari terakhir dan batasnya pengambilan adalah jam satu. Sempat melihat jam dinding yang ada diruangan kemudian permisi untuk keluar ruangan. Bergegas mengisi formulir disisa waktu.

Setelah beberapa kali minta bantuan kawan dan juga mencoba sendiri akhirnya selesai juga tanda tangan palsu itu. Simple, tanda tangan yang jauh dari kata mirip apalagi persis. Tak apa ini lebih bagus dibanding tanda tangan culun tempo hari.

Menjelang pukul satu saya menuju ruang Purek II, ternyata beliau sedang makan siang. Saya tetap dipersilahkan masuk dan ditanya apa keperluan saya. Setelah menandatangani bukti pengambilan akhirnya amplop yang berisi sejumlah uang dapat saya terima dengan baik.

Semoga pihak kampus tidak membaca tulisan saya ini, mengingat saya belum memperoleh beasiswa sepenuhnya karena dapat dicairkan beberapa tahap (lagi). Hehehe... Stttt,... jangan bilang-bilang ya.
Continue Reading

Berakhir tanpa kuakhiri

Dapat tugas dari bos untuk entry pajak (SPPT) sekitar pukul satu dinihari. Baru selesai menjelang Shubuh, akhirnya aku bisa istirahat. Bangun menjelang siang. Sore jam tiga ada ujian Pemrograman Jaringan menggunakan JAVA, hasil yang nggak maksimal buatku kecewa dan ingin marah.

Pulang dari kampus sekitar pukul tujuh malam. Kondisi kos sepi, temen sebelah kamarku rupanya sedang pergi. Biasanya selalu dia yang sendiri di kos karena aku jarang di kos. Walau sendirian temenku tetap merasa enjoy, beda dengan aku yang akan merasa tersiksa kalo sendiran di kos. Jika sendirian di kos biasanya aku tidur didepan tv dengan kondisi tv menyala. Aku nggk betah sepi, makanya aku hidupkan tv supaya suasana kos nggak terlalu sepi.

Tak tahu harus berbuat apa, akhirnya kunyalakan tv dan ternyata itu tak cukup membantu. Huh... capek rasanya. Kemudian ku ambil hape, mencoba hubungi Gee. Aku kangen ngobrol sama dia meskipun saat ini aku nggk tahu mau ngomongin apa. Tadi pagi dia sempat ol YM, karena ada tugas dari bos jadi nggk bisa chat dengannya. Ini yang buatku merindu.

Terdengar suara salam dari seberang, teduhkan jiwa. Obrolan pun mengalir apa adanya. Ada canda yang buat kita tertawa, senang rasanya bisa bercanda dengannya. Lelah yang ada seakan sirna. Ada cerita curhat kawan yang ingin aku coba share dengannya. Hingga sedikit curhat tentang aku.

Semua berawal dari sini, sempat diucapkan sesuatu atas curhatku. Karena kurang jelas hingga aku tanyakan apa maksudnya.
“Nggak apa-apa kalo kamu nggak mau jawab”, jawab Gee.
“Bagaimana aku jawab Gee, kalo pertanyaannya nggk jelas”, sedikit gurauku.
“Nggak apa-apa kok, lupain aja, cerita yang lain aja ya”, imbuhnya.
Aku sedikit memaksa ingin tahu apa yang dia maksud tadi
“Nggak penting kok”, balasnya.
Aku masih tetap nggak percaya.
“Kamu tu sukanya nanyain hal-hal yang nggak penting deh”
“Kalo nggk pnting kenapa harus terucap, kan lebih baek tadi nggak usah diomongin”
“Udah ya, aku ngantuk nih” bilang Gee.
Aku merasa ini alasan dia untuk menghindar dari pertanyaanku, atau memang benar-benar letih karena pertanyaan yang nggak ada habisnya.
“ya sudah kalo ngantuk....”, kalimatku menggantung diakhir pembicaraan.

Hape belum aku matikan, aku biarkan disebelahku. Kalopun sampai pulsa habis atau battre mati tak aku hiraukan tak terpikirkan. Aku tak ingin mengakhiri obrolan ini, biarlah berakhir dengan sendirinya atau Gee yang mengakhiri.
Continue Reading

Terbahak karena menikmati Loenpia


Sabtu (9/5) Loenpia.net (Komunitas Blogger Semarang) mengadakan kopdar akbar yang bertempat di Jl. Papandayan 33 Semarang kediaman Pak Dwi Pramono (pak dp) salah satu anggota dari loenpia.net.

Acara dijadwalkan pukul 9.00 tapi hingga saat itu saya belum berangkat. Jangankan berangkat mandi saja belum. Rasa kantuk masih menghinggap karena shubuh baru tidur sehingga menurut saya wajar apabila bangun kesiangan. :D

Akhirnya dengan nebeng motor Fahmi, berdua baru meluncur ke tempat acara sekitar pukul 10.00. Cukup sulit mencari alamat Pak DePe, sempat berputar-putar sebentar dan bertanya pada beberapa orang karena kurang jelas akhirnya kami telpon beliau untuk menanyakan letak rumah beliau. Setelah dijelaskan ciri-cirinya kami pun meluncur. Ternyata rumah beliau tak jauh dari dimana kami sempat menanyakan alamat pada orang tadi. Hehehe..

Sudah terlihat aktifitas disana, teman-teman sedang sibuk menyortir pakaian dan buku bekas namun layak pakai yang nantinya disumbagkan dalam acara Loenpia with smile. Ini adalah kopdar pertama saya bersama Loenpia. Akhirnya kopdar juga, sebelumnya sempat kopdar pada pameran beberapa bulan lalu namun hanya sebentar jadi kurang berasa.

Acara dimulai dengan perkenalan diri dilanjutkan dengan makan-makan, bermain game, foto-foto dan obrolan santai. Sungguh terasa atmosfer keakraban disini meski belum mengenal semuanya. Candaan khas loenpia mewarnai sepanjang acara. Akhirnya bisa tertawa bersama teman-teman secara langsung sebelumnya hanya bisa tertawa sendiri didepan komputer setiap membaca milis yang menghibur.

Pukul tiga sore berdua dengan Fahmi berpamitan pulang karena Fahmi harus mudik ke luar kota. Karena pulang duluan jadi tak sempat melihat adegan 'sapu terbang'.

Terima kasih buat Pak DePe yang telah menjadi tuan rumah yang baik, juga buat panitia acara yang telah mempersiapkan segala sesuatunya. Untuk teman-teman yang telah menyempatkan diri untuk hadir, salam kenal semua. Juga yang belum bisa hadir, semoga bisa hadir pada acara selanjutnya.


Postingan yang lain:
Andy MSE - Kopdar Akbar Loenpia.Net
Mas Yogie - Kopdar Akbar Loenpia 2009
Mas Harry - Kemeriahan Kopdar Akbar 2009
Mas Ullie - Kopdar Akbar Loenpia 09
Mas Didut - Kopdar Akbar 090509
Mas Wawan - Loenpia 2009
Mbak Stey - friends..

Continue Reading

Dibuang Sayang

Ini adalah salah satu tulisan dari salah satu sobat yang menamakan dirinya Langit, meminta agar tulisannya ini diposting di blog saya. Trims sob.

Engkau bagaikan Qorin yang datang tak bisa terduga
engkau bagai Qorin yang tak ku prediksi

berjalan dengan apa kata hati
telah menjadi pilihan yang kau tapaki
engkau misteri tapi kan ku cari

tuturmu telah menelanjangi dunia
yang kadang menyegarkan jiwa yang terhampar disahara
karena lara hati yang telah menjadi sepi

tawa tak lagi menjadi cermin bahagia
tawa hanya menjadi penutup raga
raga dan jiwa yang hampir sirna
akan lara yang tiada henti
menyiksa hati yang telah sunyi

By: Langit
Continue Reading

Catatan tentang Rindu

Pagi, aku buka FBku. Aku baca catatan dari salah satu sobatku, Kemuning. Catatan tentang rindu, sungguh bagus menurutku. Aku minta izin buat aku repost, meski belum dapat izin tapi tak apa. Aku percaya dia pasti mengizinkan. hehehe... Maaf ya non. ;)

Ya, aku merindukanmu seperti perempuan merindukan kekasihnya pada umumnya. Atau bahkan lebih. Gerimis yang tak seberapa derasnya pun, sanggup memberi gigil yang luar biasa. Gemuruh yang menggeram pun seritme getaranya dengan detak jantungku : kala mengingatmu.

"Apa selimut hangat dan indahnya bunga tidur telah membuatmu nyaman di sana, sayang?"

Entahlah. Apa jerit batinku - mencoba bertegur sapa denganmu bahkan begitu khawatir akan kesehatanmu - mampu melebihi kekuatan teluh jarak jauh?

Argghh..

Bahkan aku selalu merindumu sebelum sempat benar-benar mengecupmu. Hingga bahkan sebuah kata p.e.l.u.k darimu benar-benar terasa seperti mendekapku. Hangat.

"Sayang, ingatkah bahwa di gerbang fajar kita pernah bercinta? Menyatukan birahiku dengan birahimu yang senantiasa tak pernah berhenti sebelum kau dan aku benar-benar saling melumat."

Entah kapan aku berhenti menulis rindu tentangmu, kekasih. Tapi selama cinta tak pernah tidur, kan selalu kutuliskan rindu dan mengirimkannya lewat pesan singkat. Seperti kali ini, lewat catatan pada mukabukuku.

By: Kemuning Larassatie
Continue Reading

Tiga puluh hari yang lalu, satu pekan kemudian.

Cinta itu harus kotak-kotak ya,Fiq?
Tepat tiga puluh hari yang lalu kutawarkan rasaku pada Gee. Pernah kuungkap sebelumnya, dia mengerti maksudku. Gee tanyakan apa yang kuinginkan atas rasa itu. Namun ku membisu, ku tak bisa ambil sikap. Aku katakan hanya rindu yang aku punya. Aku tak bisa katakan apakah aku punya sayang dan cinta. Jarak yang memisahkanlah yang membuatku tak mampu menjawab. Hanya rindu yang aku punya.

Gee sempat bertanya, ‘emang cinta itu harus keliatan ya Fiq? Kotak-kotak atau gimana?’ aku ngerti apa yang dia maksud. Aku berfikir cinta itu harus nampak, bukan sekedar kata. Aku ingin katakan rasa ini lewat indera. Tak sama dengan rindu, (bisa) cukup hati yang yang merasa.

Hingga hari itu kuberanikan tuk tawarkan rasaku kembali. Siang, berdua komunikasi lewat ha-pe. Dia bilang kaget dengan SMS-ku tadi pagi karena sebelumnya aku sudah katakan padanya, hanya rindu yang aku punya, selebihnya tidak. Aku benarkan hal itu. Ini beralasan, karena ku takut kehilangan dia. Beberapa kali aku sempat lost contact dengannya. ‘semakin ku kejar, semakin kau jauh, aku tak mau kehilangan kamu lagi’. ‘penantian selama tiga tahun mungkin sudah cukup untuk membuktikan’, imbuhku.

Gee bilang, dia merasa nyaman denganku. Dengan do’a berdua mencoba melangkah.

Tujuh hari telah berjalan,.
terasa indah
mencoba melangkah
selami hati
pahami diri

bentuk perhatian yang kuberikan hanya lewat telepon atau chat. Tuk tanyakan kabar juga kesibukannya saat itu. Tak ada yang berbeda dari hubunganku dengan Gee, berjalan biasa.

Pernah suatu hari aku telepon Gee, aku coba tanya alamatnya sekarang. Tak ada jawaban. Awalnya dia tanya untuk apa alamat itu. Aku jawab, siapa tau aku bisa maen ke Jakarta. Entar aja kalo ke Jakarta kita janjian dimana gitu, jawabnya. Dia msih sembunyikan alamatnya. Sempat kutangkap saat itu dia 'trauma'. Entah trauma seperti apa yang dia maksud. Dia tak terus terang padaku.

Setelah berdebat panjang tuk dapatkan alamatnya. Aku tanyakan, 'sampai kapan kamu mau percaya sama aku?' akhir pembicaraan obrolan kami terasa kaku. Setelah itu aku merasa ada yang mengganjal dihati.

Hari berikutnya ada sms dari Gee, isinya:
Dia ucapkan terima kasih atas perhatianku padanya, dia berusaha memberi hatinya buat aku. Dia sudah berusaha, tapi tetap nggak bisa. Juga berharap semoga aku dapatkan wanita yang lebih baik darinya. Juga mohon agar agar jangan paksa paksa hubungan ini lagi. Dia minta maaf karena salah mengartikan nyaman tempo hari, ternyata lebih nyaman hanya sebatas teman.

Kini,.
Mataku berkaca membaca pesan diatas. Memang tak bisa aku paksakan, jika dipaksakan nantinya akan ada sakit.

Untuk Gee, kuhargai keinginanmu tuk membuka hatimu padaku. Meskipun kenyataannya hati itu bukan untukku. Itulah yang terbaik. Tentang wanita yang lebih baik darimu yang kamu maksud itu, (lama kuterdiam). Aku merasa kamulah yang terbaik. Semoga kelak kamu berjodoh pada pria yang sanggup membahagiakan dan menjadi imam bagimu serta anak-anakmu kelak. Amin.
Continue Reading