Imagi Kotamu
Berkelok jalan ini. Berkelok kulalui.
Tampak mentari. Kotamu kulalui.
Langit ditimur menampakkan merahnya, matahari mulai menampakkan diri. Jelas kulihat orange warnanya, seperti baru sekali kulihat matahari berwarna ini. Dan baru sekali ini kukatakan matahari berwarna orange, entah mengapa bukan kemerahan atau lainnya.
Samar namun jelas kulihat biru menjulang. Bayanganku kembali ke tiga tahun silam. Mataku berkaca. Ku pernah berjanji datang ke kota ini untuk menemui seseorang, dia pernah bercerita akan alam yang dimiliki kota ini. Imagiku saat itu, aku dan dia dapat menikmati indahnya biru menjulang, hamparan hijau kebun atau sawah didekatnya ada sungai yang airnya mengalir diantara bebatuan. Berdua duduk dibatu besar sambil membiarkan kaki memainkan air, bercanda, bercerita, obrolan yang mengalir seperti air.
Kini kutersadar, itu hanya imagiku yang lalu. Sepertinya tak mungkin tuk wujudkan itu.
Kotamu tlah kulalui
Ciptakan sepenggal mimpi
Sesaat kupejamkan mata, nampak jelas wajah dan senyummu. Ingin kubicara pada bayang, (namun) Air mata ini yang bicara.
Sumedang, 18.09'09
Tampak mentari. Kotamu kulalui.
Langit ditimur menampakkan merahnya, matahari mulai menampakkan diri. Jelas kulihat orange warnanya, seperti baru sekali kulihat matahari berwarna ini. Dan baru sekali ini kukatakan matahari berwarna orange, entah mengapa bukan kemerahan atau lainnya.
Samar namun jelas kulihat biru menjulang. Bayanganku kembali ke tiga tahun silam. Mataku berkaca. Ku pernah berjanji datang ke kota ini untuk menemui seseorang, dia pernah bercerita akan alam yang dimiliki kota ini. Imagiku saat itu, aku dan dia dapat menikmati indahnya biru menjulang, hamparan hijau kebun atau sawah didekatnya ada sungai yang airnya mengalir diantara bebatuan. Berdua duduk dibatu besar sambil membiarkan kaki memainkan air, bercanda, bercerita, obrolan yang mengalir seperti air.
Kini kutersadar, itu hanya imagiku yang lalu. Sepertinya tak mungkin tuk wujudkan itu.
Kotamu tlah kulalui
Ciptakan sepenggal mimpi
Sesaat kupejamkan mata, nampak jelas wajah dan senyummu. Ingin kubicara pada bayang, (namun) Air mata ini yang bicara.
Sumedang, 18.09'09