Misogyny Rhapsody

Segala keindahan yang tercipta tak mampu membuka mata hati ini
mata hati yang angkuh akan pencerahan tuk sadarkannya
bunga-bunga yang sekiranya mewangi menjadi busuk yang menjijikkan
bunga-bunga yang tercabik suarakan hati ini dengan umpatan
yang mengingatkan sang empu akan bidadari yang dipujanya
yang kini pergi bersama angin senja kelamkan tirai kalbu

ku berbaring di atas rumput taman yang mulai basah
memandang langit yang mencoba hibur hatiku yang tercabik
ku coba tuk ambil positif atas semua yang terjadi
tapi semakin ku mencoba semakin ku bimbang
rembulan pun menyerah dengarkan tangisku
hingga sang surya mampu buatku terlelap sejenak
ya.. hanya sejenak

18.02.07

4 comments :

  1. bagus mas puisinya.. tapi saya kok gak ngerti maksudnya ya.. (maklum agak lemot :D)

    ReplyDelete
  2. sekedar mengingat kembali...

    Tulisan ini dibuat saat si 'empu' merasa di sakiti sang pujaan. Ia menutup diri karena sakit hati di masa lalunya. Kemudian datang satu yang bisa buatnya jatuh hati. Si 'empu' ingin (baca:berharap) 'yang di depan mata' menjadi nyata. Tapi sayang, kenyataan tak sesuai harapan. Hingga membuat si 'empu' menjadi MISOGYNY

    ReplyDelete

Please give your comments

ATTENTION: please don't use 'anonymous'